Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda – Pernikahan merupakan suatu hal yang paling dinanti-nanti bagi setiap pasangan. Segala hal yang perlukan telah disiapkan berbulan-bulan sebelum acara dimulai. Tentunya tak sedikit persiapan menikah yang diperlukan, seperti undangan pernikahan, foto prewed, resepsi dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tak hanya berbagai macam persiapan, tentunya kamu juga harus mengetahui rangkaian prosesi upacara pernikahan kamu. Rangkaian acara tentunya menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui, ada 2 acara besar yaitu akad dan resepsi.
Akad biasanya dilangsungkan sesuai dengan kepercayaan dan agama kedua mempelai jadi susunan acara berbeda-beda. Akad dan resepsi biasanya dilakukan secara berurutan dalam satu hari.
Baca juga : Prosesi Upacara Pernikahan Adat Bali
Namun tak jarang juga banyak yang melaksanakan acara akad dan resepsi di hari yang berbeda. Maka dari itu, kali ini kami akan membahas tentang susunan acara pernikahan adat Sunda dengan detail.
Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda
1. Neundeun Omong (Menyimpan Janji)
Prosesi ini merupakan prosesi yang pertama dilakukan dalam pernikahan adat Sunda. Prosesi ini dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria dan wanita akan bertemu untuk menanyakan hal tersebut.
Ritual ini sebenarnya kerap dilakukan pada pernikahan zaman dahulu, sebab pada zaman itu banyak anak yang belum tahu akan dinikahkan, padahal sudah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua.
2. Narosan atau Nyeureuhan (Lamaran)
Setelah prosesi Neundeun Omong, dilanjutkan dengan prosesi lamaran. Yang dimana pada pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga calon mempelai pria menyerahkan sirih lengkap dengan uang pengikat sebagai tanda bahwa pihak pria bersedia ikut membiayai pernikahan. Selain itu, pihak calon pengantin pria juga memberikan cincin meneng atau cicin belah rotan sebagai tanda ikatan.
Baca juga : Contoh Undangan Pernikahan Adat Batak
3. Nyandakeun (Seserahan)
Selanjutnya adalah prosesi Nyandakeun atau seserahan, yang di mana pihak calon mempelai pria menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan, seperti uang, pakaian, makanan dan yang lainnya. Begitupun pihak calon mempelai wanita akan membalas dengan seserahan yang diberikan pada pihak pria. Prosesi ini dilakukan beberapa hari sebelum hari H pernikahan.
4. Ngeuyeuk Seureuh
Prosesi ini akan dipimpin oleh Pengeyeuk. Pengeuyeuk mempersilahkan kedua calon mempelai untuk meminta izin dan doa restu kepada orang tua yang diiringi lagu kidung oleh Pengeuyeuk. Calon mempelai akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu akan dikepak dengan sapu lidi disertai nasehat, kain putih penutup Pengeuyeuk pun dibuka.
Setelah itu, pembelahan mayang akan jambe dan buah pinang oleh calon mempelai pria. prosesi ini akan diakhiri dengan menumbukan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali oleh calon mempelai pria.
5. Membuat Lungkun
Ngeuyeuk Seureuh biasanya dilakukan sehari sebelum acara pernikahan atau hari H-1 hari pernikahan. Prosesi satu ini hanya boleh dihadiri oleh orang tua kedua calon mempelai dan keluarga dekat saja. Kedua mempelai dihadapkan dua lembar sirih bertangkai yang kemudian digulung menjadi satu memanjang.
Setelah itu, sirih akan diikat dengan benang kanteh, lalu diikuti kedua orang tua dan tamu undangan. Prosesi pernikahan adat Sunda ini memiliki makna agar kelak jika mendapatkan rezeki yang berlebihan bisa dibagi kepada sanak saudara.
6. Berebut Uang
Kemudian dilanjutkan dengan prosesi Berebut Uang. Tata cara prosesi pernikahan adat Sunda yang satu ini dilaksanakan di bawah tikar sambil disawer. Maknanya berlomba-lomba dalam mencari rejeki dan disayang keluarga.
Ngebakan atau Siraman Pernikahan Adat Sunda
Menjelang hari pernikahan, maka akan dilakukan prosesi siraman. Prosesi ini dilakukan bertujuan agar menyucikan calon mempelai wanita secara lahir dan batin. Biasanya acara ini berlangsung siang hari di kediaman calon mempelai wanita.
1. Ngecakeun Aisan
Prosesi ini akan dimulai dengan keluarnya calon mempelai wanita dari kamar dan digendong secara simbolis oleh sang Ibu. Sementara sang Ayah berjalan di depan membawa lilin menuju tempat sungkeaman.
Baca juga : Contoh Undangan Pernikahan Kristen
2. Ngaras
Ngaras merupakan prosesi pemohonan izin calon mempelai wanita yang dilanjutkan dengan sungkem, serta mencuci kaki kedua orang tua.
3. Pencampuran Air Siraman
Setelah Ngaras, kedua orang tua mencampur air yang berasal dari tujuh macam bunga wangi atau yang disebut dengan bunga setaman.
4. Siraman
Prosesi siraman ini akan diiringi dengan musik kecapi dan suling. Calon mempelai wanita menuju tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain. Prosesi siraman akan dimulai dengan Ibu, Ayah, ;a;u akan dilanjutkan oleh para Sesepuh. Jumlah penyiraman haruslah ganjil, yang berkisar antara 7,9 sampai 11 orang.
5. Ngerik atau Potong Rambut
Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, rambut dari calon mempelai wanita akan dipotong sedikit sebagai lambang mempercantik diri lahir dan batin. Setelah itu akan dilanjutkan dengan prosesi Ngeningan, yakni menghilangkan semua bulu-bulu halus pada wajah, kuduk, membentuk amis cau atau sinom, membuat godeg serta membuat kembangan turi.
Prosesi Pernikahan Adat Sunda Pada Hari H
1. Penjemputan Calon Pengantin Pria
Utusan dari pihak mempelai wanita menjemput calon mempelai pria.
2. Ngabageakeun
Setelah calon mempelai di tempat acara pernikahan, calon mempelai pria akan disambut dengan Ibu dari calon mempelai wanita dengang mengalungkan bunga melati. Setelah itu, calon mempelai wanita berjalan menuju pelaminan diapit oleh kedua orang tua.
3. Akad Nikah
Prosesi Ngabageakun menjadi penutup rangkaian prosesi pra-nikah. Setelah itu, masuklah ke acara Akad Nikah untuk meresmikan hubungan kedua pasangan. Akan nikah biasanya dilakukan di rumah maupun tempat ibadah, bisa juga dilaksanakan di gedung tempat acara berlangsung.
4. Sungkeman
Setelah akad berjalan dengan lancar, kedua mempelaipun melakukan sungkeman kepada kedua orang tua untuk meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
5. Saweran
Dengan posisi duduk di kursi sembari dipayungi, upacara penyaweranpun dilakukan pada pengantin. Orang tua akan memberikan nasehat sembari diiringi dengan kidung. Pemberian nasehat diiringi pelemparan uang logam, beras, irisan kunyit dan permen. Uang logamdan beras melambangkan kemakmuran, kunyit sebagai simbol kejayaan, sedangkan permen melambangan manisnya kehidupan beruah tangga.
6. Meuleum Harupat (Membakar Harupat)
Prosesi pernikahan adat Sunda dilanjutkan dengan upacara Meuleum Harupat. Mempelai wanita membakar batang harupat yang dipegang mempelai pria dengan lilin sampai menyala. Sesudah itu, batang harupat dimasukan ke dalam kendi berisi air yang dipegang mempelai wanita. Setelah itu, batang harupat diangkat kembali dan dipatahkan lalu dibuang.
prosesi ini memiliki makna bahwa kedua mempelai diharapkan senantiasa memecahkan persoalan rumah tangga bersama-sama. Istri yang memegang kendi berisi air menggambarkan peran istri yang berperan mendinginkan setiap persoalan yang membebani hari dan pikiran suami.
7. Nincak Endog ( Menginjak Telur)
Berikutnya, prosesi yang satu ini juga dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa, yaitu Nincak Endog. Mempelai pria menginjak telur hingga pecah, kemudian sang istri akan membersihkan kaki sang suami.
8. Ngaleupas Japati (Melepas Merpati)
Susunan acara pernikahan adat Sunda selanjutnya adalah melepas burung merpati putih yang dilakukan oleh orang tua. Ritual ini memiliki makna, bahwa orang tua melepas tanggung jawab karena kedua pasangan sekarang sudah mampu hidum mandiri.
9. Muka Panto (Buka Pintu)
Tradisi pernikahan ada Sunda belum berhenti sampai disini, masih ada prosesi Muka Panto atau membuka pintu. Prosesi ini diawali dengan mengetuk pintu tiga kali, lalu dilakukan sahut-sahutan pantung dari luar dan dalam pintu rumah. Biasanya mempelai berada di luar pintu, sementara mempelai wanita ada di dalam.
10. Huap Lingkup
Prosesi ini dilakukan dengan menyuapi pasangan pengantin oleh kedua pasang orang tua. Ini melambangkan bahwa tidak adanya perbedaan antara kasih sayang terhadap anak ataupun menantu.
11. Pabetot Bakakak Hayam
Susunan acara pernikahan adat Sundayang terakhir adalah kedua pengantin saling tarik-menarik ayam bakar utuh. Yang mendapatkan bagian lebih besar harus berbagi dengan pasangannya. Prosesi ini berarti rezeki yang diterima harus dinikmati bersama.
Itu tadi adalah rangkaian prosesi pernikahan adat Sunda yang memiliki makna disetiap prosesinya. Sekian artikel ini kami buat, semoga bermanfaat dan dapat membantu anda yang ingin mengetahui rangkaian pernikahan adat Jawa. Jangan lupa untuk simak berbagai artikel menarik lainnya seputar dunia pernikahan hanya di Weddingku.id Blog.
Untuk anda yang ingin menikah dan sedang bingung dalam menentukan konsep undangan yang akan digunakan, yuk cobak cek di Weddingku.id saja. Salah satu platform pembuatan Undangan Pernikahan Online terpercaya yang murah dan memiliki banyak desain yang simple dan elegan. Untuk anda yang bingung, jangan bingung lagi ya, yuk buat Undangan Pernikahan Online anda di Weddingku.id saja. Jangan lupa follow Intagram @Weddingkudotid untuk mendapatkan info-info menarik.